Terjadi Pecat-pecat di Partai Hanura

Jakarta - Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku telah berkomunikasi dengan Wiranto terkait gejolak yang sedang menimpa Partai Hanura. OSO yakin Wiranto tak mendukung pemecatan kubu 'Ambhara' terhadap dirinya.

"Sudah bicara dengan Wiranto, ya dia bilang laksanakan saja sesuai dengan AD ART," kata OSO di Hotel Manhattan, Setiabudi, Jakarta, Senin (15/1/2018).

"Pasti pak Wiranto nggak setuju. Kenapa? Nggak ada dasar untuk memecat. Kalau dia setuju pecat, saya pecat balik," sambungnya.

OSO menganggap Wiranto sebagai orang yang paham aturan organisasi. Menurutnya, tak mungkin terjadi pergantian ketua umum yang tak sesuai AD/ART.

"Nggak mungkin lah, Wiranto orang tua. Dia mengerti organisasi dan politik," tuturnya.

OSO lantas berbicara saat Wiranto dulu memintanya untuk menjabat ketua umum Partai Hanura. Dia awalnya menolak tawaran tersebut namun akhirnya menerima karena permohonan tulus dari Wiranto.

"Dia meminta saya menjadi ketua, tiga kali dia meminta saya jadi ketua umum Partai Hanura. Saya menolak tadinya, tapi saya terima, karena Wiranto menyampaikannya kepada saya, menurut hati nurani saya, bahwa memang membutuhkan seorang figur yang meneruskan pekerjaannya, karena dia tidak bisa menjadi ketum, karena dia menjadi Menko polhukam dan kemarin saya bertemu dan saya jelaskan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, OSO dipecat oleh pengurus Hanura yang menggelar rapat di Hotel Ambahara, Jakarta Selatan. Pemecatan dilakukan setalah adanya mosi tidak percaya dari sejumlah DPD.

Tak terima dipecat, OSO kemudian memecat balik Sekjen Sarifuddin Sudding. Posisi sekjen lalu diisi oleh Herry L Siregar.

Komentar

Faforit

Ngaku Polisi akhirnya Berurusan dengan Polisi